UKULELE DAN KENTRUNG

Ukulele dan kentrung adalah dua alat musik yang sering dianggap serupa karena bentuk dan ukurannya yang kecil. Namun, meskipun terlihat mirip, kedua alat musik ini memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi asal usul, konstruksi, cara bermain, hingga suaranya. Symphonia Musik akan membahas perbedaan ukulele dan kentrung untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua alat musik ini.

1. Asal Usul dan Sejarah

Ukulele berasal dari Hawaii dan para imigran Portugis memperkenalkan ukulele pada akhir abad ke-19. Alat musik ini merupakan adaptasi dari cavaquinho, sebuah alat musik senar kecil dari Portugal. Nama “ukulele” sendiri berasal dari bahasa Hawaii yang berarti “kutu loncat”, yang merujuk pada gerakan tangan pemain saat memainkan alat musik ini.

Di sisi lain, kentrung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa. Kentrung telah lama digunakan dalam pertunjukan rakyat, seperti seni tradisional Ludruk dan Wayang, terutama di daerah Jawa Timur. Kentrung memiliki fungsi penting dalam pertunjukan tradisional, digunakan untuk mengiringi cerita atau nyanyian.

2. Konstruksi dan Desain

Secara umum, ukulele memiliki bentuk yang lebih ramping dan elegan dibandingkan dengan kentrung. Biasanya, ukulele terbuat dari kayu mahoni, koa, atau spruce, yang dikenal memiliki kualitas akustik yang baik. Ukulele terdiri dari empat senar yang biasanya terbuat dari nilon atau fluorokarbon. Selain itu, ukulele tersedia dalam berbagai ukuran, yaitu soprano, concert, tenor, dan baritone, yang masing-masing memberikan karakter suara yang berbeda.

Sementara itu, kentrung umumnya terbuat dari kayu lokal seperti kayu nangka atau kayu sengon. Desain kentrung lebih sederhana dengan ukuran yang cenderung lebih kecil dan lebih tebal dibandingkan dengan ukulele. Kentrung biasanya memiliki tiga senar, meskipun ada juga yang memiliki empat senar. Senar kentrung bisa terbuat dari nilon atau kawat baja tipis, memberikan karakter suara yang khas.

3. Cara Bermain dan Penyetelan

Ukulele dan kentrung dimainkan dengan cara yang mirip, yaitu dipetik atau dipukul dengan jari. Namun, ada perbedaan signifikan dalam penyetelan senar. Ukulele biasanya disetel dalam nada G-C-E-A, dengan variasi penyetelan tergantung pada ukuran ukulele. Penyelarasan ini menghasilkan suara yang cerah dan riang, yang menjadi ciri khas dari musik ukulele.

Disisi lain, kentrung memiliki penyetelan yang lebih bervariasi dan sering kali disesuaikan dengan kebutuhan musik tradisional tertentu. Salah satu penyetelan kentrung yang umum adalah C-G-C untuk kentrung tiga senar, yang memberikan nada lebih rendah dan lebih dalam dibandingkan dengan ukulele. Perbedaan penyetelan ini juga mempengaruhi teknik bermain, di mana kentrung lebih sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu dengan nada-nada minor atau lebih sedih.

4. Karakter Suara

Perbedaan utama antara ukulele dan kentrung terletak pada karakter suara yang dihasilkan. Ukulele memiliki suara yang lebih terang, ceria, dan bernada tinggi. Hal ini menjadikan ukulele populer dalam musik pop, reggae, dan lagu-lagu bernada riang. Musik kontemporer dan juga musik-musik pantai atau tropis sering menggunakan kentrung karena suaranya yang mudah dikenali dan membawa nuansa santai.

Sebaliknya, kentrung memiliki suara yang lebih dalam dan lembut. Kentrung menghasilkan suara yang cenderung lebih bassy dan memberikan nuansa yang lebih hangat. Biasanya musik tradisional dan juga musik dangdut koplo menggunakan kentrung sebagai alat musik pengiring. Suara kentrung yang khas menjadikannya alat musik yang penting dalam berbagai pertunjukan seni tradisional di Indonesia.

5. Popularitas dan Penggunaan

Ukulele telah mendunia , terutama dalam budaya pop barat. Banyak musisi terkenal yang menggunakan ukulele dalam penampilan mereka, sehingga alat musik ini menjadi semakin populer di kalangan anak muda. Di berbagai belahan dunia, sekolah sekolah sering mengajarkan ukulele sebagai alat musik pertama karena ukurannya yang kecil dan mudah dipelajari.

Di Indonesia, kentrung tetap menjadi alat musik yang identik dengan budaya lokal, terutama di daerah Jawa Timur. Meskipun tidak sepopuler ukulele dalam skala global, kentrung memiliki tempat khusus dalam hati masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks musik tradisional. Penggunaan kentrung dalam pertunjukan budaya dan seni lokal menjadikannya simbol penting dari warisan musik Indonesia.

Kesimpulan

Meskipun ukulele dan kentrung mungkin tampak serupa pada pandangan pertama, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal asal usul, konstruksi, cara bermain, karakter suara, dan penggunaannya. Ukulele lebih dikenal secara global dan sering digunakan dalam musik modern, sementara kentrung lebih erat kaitannya dengan musik dan budaya tradisional Indonesia. Memahami perbedaan ini tidak hanya membantu dalam mengapresiasi masing-masing alat musik, tetapi juga dalam memilih alat musik yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi musik Anda.

footer logo symphonia musik

Phone : 0895-8003-00102
Email : [email protected]

© Copyright 2021 PT. Symphonia Musik Indonesia All Rights Reserved

Les Private Musik
Tangerang - Jakarta - Bali

we-are-hiring