Tangga Nada Musik Daerah Nusantara Didominasi Tangga Nada Tertentu
Tangga Nada Musik Daerah Nusantara Didominasi Tangga Nada Tertentu
Tak banyak yang tahu jika tangga nada musik daerah nusantara didominasi tangga nada tertentu. Indonesia sendiri memiliki banyak musik daerah dengan cengkok dan nada unik yang berbeda daripada musik modern.
Apa itu tangga nada dan bagaimana penjelasannya secara lebih detail, bisa terus membaca artikel ini hingga tuntas.
3 Jenis Tangga Nada Musik
Berbagai musik nusantara memiliki ciri khasnya masing-masing. Pada setiap musik memperlihatkan budaya daerah tersebut yang tidak terdapat pada daerah lain.
Salah satu yang unik adalah musik nusantara dengan tangga nada tertentu.
Tangga nada merupakan nada yang urut dan tersusun secara berurutan dan enak didengar. Secara umum tangga nada ada tiga jenis yaitu:
1. Diatonik
Tangga nada diatonik bisa pula dengan sebutan diatonis adalah nada dengan jarak dua nada. Dua nada yang dimaksud merupakan jarak satu atau jarak setengah.
Terdapat nada pokok berjumlah 7 yaitu do re mi fa so la si. Masing-masing skala not berbeda pada satu oktaf berikutnya.
Tangga nada diatonik ini terbagi menjadi dua jenis lagi berupa mayor dan minor. Lagu modern biasanya menggunakan mayor dan minor untuk menentukan not dalam perpaduan musiknya.
2. Kromatik
Tangga nada berikutnya adalah kromatik atau kromatis yaitu tangga nada yang berjarak semitone. Artinya jarak antar tangga nada satu dengan yang lain adalah ½.
Susunan nada-nada pada jenis ini bisa dimulai dari jenis not apa saja. Hasil dari nada kromatik adalah terdengar lepas dan tinggi begitu juga ketika memilih not rendah.
3. Pentatonik
Tangga nada yang sering orang gunakan dalam musik nusantara adalah jenis pentatonik atau pentatonis. Terdapat 5 nada pokok dalam tangga nada pentatonik dan berbeda jarak.
Masing-masing penyusunnya berdasar urutan nada yang terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu pelog dan Slendro.
Pada tangga nada pentatonis inilah lagu daerah nusantara menggunakannya untuk pelestarian budaya. Alat musik yang orang gunakan juga mengacu pada budaya daerah misalnya saja pada gamelan Jawa.
Pelog dan Slendro Dominasi Tangga Nada Jenis Pentatonik
Khusus untuk lagu daerah nusantara, jenis tangga nada pentatonis mendominasi. Sudah kami sebutkan sebelumnya, pentatonik terbagi menjadi 2 jenis yaitu pelog dan slendro.
1. Pelog
Karakteristik pelog terdapat pada alunan nada yang mendominasi suatu nyanyian tertentu. Sensasi tangga nada ini memberi kesan sangat syahdu, yaitu:
- Tenang
- Khidmat
- Rasa hormat
Susunan tangga nadanya adalah do re mi fa so la si atau 1-2-3-4-5-6-7. Terkecuali nada re dan la yang jarang sekali orang gunakan dalam penciptaan lagu daerah. Maka nada pokoknya adalah 5 saja tanpa re dan la.
Lagu daerah dengan nada pelog yang termasyur dan menjadi andalan lagu daerah antara lain:
- Pitik Tukung dari Jawa Tengah
- Karatagan Pahlawan dari Jawa Barat
- Gundul-Gundul Pacul dari Jawa Tengah
- Ngusak Asing dari Bali
Meskipun terdengar khidmat dan tenang, setiap lagu daerah menyimpan banyak filosofi kehidupan luar biasa. Terdapat makna tertentu untuk pembelajaran yang baik dalam kehidupan.
2. Slendro
Slendro adalah bagian dari tangga nada pentatonis yang memiliki karakteristik kebalikan dari pelog. Alunan nadanya menyiratkan kebahagiaan tersendiri dan memberi kesan unik yaitu:
- Gembira
- Semangat
- Ceria
Tangga nada terdiri dari do re mi fa so la atau 1-2-3-5-6. Dari nada tersebut, lagu daerah semakin menggelegar dan terdengar luar biasa menyenangkan dengan kesan penuh semangat.
Karya musik daerah yang menggunakan tangga nada slendro antara lain:
- Lir Ilir dari Jawa Tengah
- Cing Cangkeling dari Jawa Barat
- Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah
- Te Kate Dipanah dari Jawa Tengah
- Janger dari Bali
Pada gamelan Jawa atau Bali tidak ada aturan standar seperti pada musik barat. Ketika musik Jawa menyebutnya dengan nem mo lu ro ju, di Bali memiliki penyebutan sendiri yaitu ding dong deng dung dang.
Bahkan Sunda dengan sebutan lain yaitu da mi na ti la. Masing-masing menyesuaikan dengan sebutan angka berdasarkan bahasa daerah tersebut.
Dari penjelasan symphonia musik di atas jelas sekali terlihat bahwa tangga nada musik daerah Nusantara terdominasi tangga nada pentatonis.